Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Macam-Macam Pola Candlestick

Rising wedge merupakan istilah yang familiar di dunia trading atau investasi. Istilah ini terkait pada pola pergerakan harga yang terjadi di trading atau investasi. Dari pola ini, Anda bisa memperoleh informasi bermanfaat sebagai investor.

Pola candlestick lengkap menyajikan grafik harga saham yang dapat digunakan dalam menganalisis trading atau investasi. Sehingga seorang investor memiliki cukup data untuk membeli atau menjual saham yang dimiliki pada waktu tersebut.

Pola candlestick untuk open posisi telah menjadi konsumsi sehari-hari para investor. Naik turunnya grafik memberi pertimbangan khusus bagi investor untuk memasuki pasar dan mengambil posisi terbaik dengan untung besar.

Definisi Candlestick

Pola candlestick paling akurat menunjukkan naik turun harga saham. Candlestick sendiri dikenal dengan tongkat lilin. Sebab, candlestick yakni grafik yang menampilkan harga pembukaan penutupan serta harga tertinggi terendah.

Selain itu, grafik candlestick menunjukkan pergerakan harga dalam waktu atau periode tertentu yang diinginkan. Misalnya, periode selama per menit, lima menit, satu jam, harian, mingguan, atau bulanan. Semua tergantung kebutuhan Anda.

Artinya, satu tongkat lilin atau candlestick memberikan keterangan harga pada waktu tertentu sesuai dari periode yang telah Anda atur. Jika menggunakan periode satu hari maka satu candlestick menampilkan pergerakan harga satu hari.

Penggunaan candlestick juga bermanfaat untuk melihat sentimen pasar terhadap saham tertentu. Misalnya, pada saham tertentu bisa ditandai dengan memunculkan candlestick dengan berbagai ukuran dan tren pergerakan harga saham di pasaran.

Macam Pola Candlestick

Macam Pola Candlestick

Macam-macam pola candlestick bisa dibedakan dari bentuk grafik yang ditampilkan. Secara umum, candlestick memiliki dua komponen. Pertama body atau badan tongkat lilin. Kedua, shadow atau wick candle yang disebut bayangan.

Body atau badan tongkat lilin memberikan informasi terkait harga pembukaan dan penutupan. Bentuknya, persegi panjang vertikal seperti tongkat lilin. Titik atas sebagai harga pembukaan sedangkan titik bawah sebagai harga penutupan.

Sementara shadow atau wick candle merupakan garis yang keluar dari body candle baik pada bagian atas atau bawah. Garis ini menampilkan harga terendah dan harga tertinggi saham dalam grafik candlestick tersebut di pasaran.

Grafik candlestick mempunyai dua warna untuk memberikan informasi yang berbeda, yaitu candle bullish dan bearish. Candle bullish memiliki warna hijau atau putih sedangkan candle bearish berwarna merah atau hitam.

Candle bullish memiliki harga pembukaan di bawah sedangkan harga penutupan berada di atas body. Sebaliknya, candle bearish memiliki harga pembukaan di atas sedangkan harga penutupan berada di bawah body.

Berikut ini macam-macam pola candlestick yang sering ditemukan.

1. Pola Morning Star

Pola morning star muncul dengan adanya tiga formasi candle. Formasi tersebut yakni candle bearish trend lebih besar dari candle spinning top dan candle ketiga membentuk bullish dengan dengan ukuran lebih besar atau sama candle bearish.

2. Pola Shooting Star

Pola shooting star terjadi ketika panjang body lebih kecil dibandingkan panjang ekor. Pola ini muncul saat sedang uptrend. Sehingga bisa disebut bahwa reversal dari uptrend menuju downtrend.

3. Pola Inverted Hammer

Pola inverted hammer terjadi saat grafik berada di downtrend. Bentuknya, panjang ekor lebih besar dari body candle. Sehingga bisa disebut bahwa reversal dari penurunan menuju peningkatan.

4. Pola Hammer

Kebalikan dari pola inverted hammer, pola hammer menunjukkan pergerakan berpindah dari penurunan menuju kenaikan. Bentuk panjang ekornya lebih besar dari candle body. Sehingga pola ini muncul saat harga sedang fase downtrend.

5. Pola Doji

Pola doji muncul ketika terjadi keseimbangan di antara investor sell dan buy. Artinya tidak ada perubahan tren sebab daya sedang saling tarik menarik. Kekuatan grafik tampak seimbang.

Cara Membaca Pola Candlestick

Cara membaca pola candlestick dimulai dari penggunaan periode tertentu. Semakin akurat candlestick ketika pergerakan yang terjadi dapat dikonfirmasi sama atau mendekati arah pergerakan dari periode terendah hingga tertinggi.

Jika seorang investor menggunakan metode scalping maka grafik bisa dibaca dengan menampilkan periode waktu rendah. Mulai dari per menit hingga per jam. Sedangkan untuk melihat trend jangka panjang bisa dengan periode panjang.

Misalnya, periode panjang dengan waktu yang lama seperti H4 dan D1 sampai M. Periode panjang juga menunjukkan sentimen pasar dalam jangka panjang. Sehingga investor bisa menyimpan saham dalam waktu yang lebih lama.

Pola candlestick lengkap memberikan banyak manfaat bagi investor. Salah satunya menyangkut pertukaran nilai mata uang negara. Contoh, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam pasar saham atau investasi.

Mata Uang Negara

Pola candlestick untuk open posisi juga menunjukkan potensi mata uang negara. Cara membacanya yakni garis candlestick yang full body menampilkan potensi rupiah untung terdepresiasi. Artinya, di perdagangan selanjutnya saham menguat.

Pola candlestick paling akurat semakin mampu memprediksi potensi mata uang negara. Umumnya, harga aset kripto sering menjadi data aset digital yang sering dianalisis. Bahkan Anda bisa mengatur titik entry dan exit yang tepat secara teknis.

Meskipun pola candlestick tidak mudah untuk dipelajari. Namun, ada banyak panduan yang bisa membuat Anda segera menjadi ahli dalam melihat pola candlestick yang berfungsi untuk mengambil keputusan terkait saham dan lainnya.

Sebagaimana rising wedge juga membantu Anda dalam menentukan pilihan terbaik untuk membeli atau menjual saham. Sehingga jika Anda adalah seorang investor maka Anda tidak mengalami kerugian bahkan mendapat keuntungan.