5 Langkah Nyata Warga Kota Menuju Salatiga yang Lebih Hijau
Kota Salatiga dikenal sebagai kota kecil yang sejuk dan nyaman di kaki Gunung Merbabu. Namun dalam beberapa tahun terakhir, kondisi lingkungan mulai menghadapi tantangan baru. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga tahun 2024, volume sampah rumah tangga meningkat hingga 8% dibanding tahun sebelumnya, sementara tutupan hijau di wilayah perkotaan menurun akibat pembangunan perumahan. Fakta ini menjadi sinyal penting bahwa partisipasi aktif warga sangat dibutuhkan agar Salatiga tetap menjadi kota hijau dan layak huni.
Gerakan menuju kota hijau tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Dikutip dari laman https://dlhkudus.id/, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga telah meluncurkan berbagai program seperti penanaman pohon, pengelolaan bank sampah, dan edukasi lingkungan. Namun tanpa dukungan masyarakat, hasilnya tidak akan optimal. Berikut lima langkah nyata yang dapat dilakukan warga untuk menjadikan Salatiga lebih hijau dan berkelanjutan.
Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Sampah plastik masih menjadi masalah serius di perkotaan. Berdasarkan catatan KLHK, Indonesia menghasilkan lebih dari 12 juta ton sampah plastik setiap tahun. Untuk kota seperti Salatiga, pengurangan plastik sekali pakai sangat berpengaruh terhadap kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo.
Warga dapat mengambil langkah sederhana seperti membawa tas belanja kain, menggunakan wadah makanan pribadi, dan menghindari sedotan plastik. Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga juga terus mengedukasi masyarakat agar beralih ke produk ramah lingkungan. Gerakan kecil ini jika dilakukan bersama-sama akan mengurangi ribuan kantong plastik setiap bulannya.
Mendorong Gerakan Menanam Pohon di Lingkungan Tempat Tinggal
Menanam pohon memiliki dampak langsung terhadap kualitas udara dan kenyamanan kota. Pohon membantu menurunkan suhu udara, menyerap polusi, dan menambah keindahan lingkungan. Di Salatiga, DLH secara rutin mengadakan program penanaman pohon di area publik dan pinggiran kota.
Warga dapat ikut serta dengan menanam pohon di pekarangan rumah atau mengikuti kegiatan penghijauan bersama komunitas lingkungan. Sekolah dan kampus juga berperan penting dalam menciptakan taman hijau edukatif agar generasi muda memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
Untuk wilayah perkotaan seperti Salatiga, jenis pohon yang ideal antara lain trembesi, flamboyan, dan tabebuya. Pohon-pohon ini mampu memberikan keteduhan, menyerap polutan, serta memperindah jalan kota. Penanaman dilakukan dengan memperhatikan jarak antar pohon dan kondisi tanah agar pertumbuhannya optimal.
Mengelola Sampah Rumah Tangga dengan Bijak
Pengelolaan sampah yang baik dimulai dari rumah. DLH Kota Salatiga mendorong setiap rumah tangga untuk memilah sampah organik dan anorganik sejak awal. Sampah organik seperti sisa makanan dapat dijadikan kompos, sementara anorganik seperti plastik dan logam bisa dikirim ke bank sampah.
Bank Sampah Salatiga yang tersebar di berbagai kelurahan kini aktif menerima sampah anorganik untuk didaur ulang. Selain menciptakan lingkungan bersih, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Agar gerakan ini berjalan konsisten, komunitas warga perlu dilibatkan. RT dan RW dapat mengadakan lomba kebersihan antarblok atau kegiatan kerja bakti rutin. DLH dapat menjadi fasilitator dengan menyediakan pelatihan dan wadah koordinasi antara komunitas dan pihak kota.
Menghemat Energi dan Air dalam Kehidupan Sehari-hari
Efisiensi energi dan air tidak hanya berdampak pada tagihan rumah tangga, tetapi juga pada emisi karbon kota. DLH Salatiga terus mendorong masyarakat untuk menggunakan energi secara bijak dengan mengadakan kampanye hemat listrik dan air.
Beberapa langkah yang bisa diterapkan warga antara lain mematikan perangkat elektronik ketika tidak digunakan, mengganti lampu dengan LED hemat energi, menampung air hujan, dan memperbaiki kebocoran pipa segera. Setiap tindakan kecil berkontribusi besar dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga juga mulai memperkenalkan konsep energi terbarukan seperti panel surya untuk rumah tangga dan bangunan publik. Teknologi ini mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus menekan emisi karbon kota.
Aktif dalam Komunitas atau Kegiatan Lingkungan Kota
Kesadaran lingkungan akan tumbuh lebih cepat jika diwujudkan dalam aksi bersama. Komunitas lingkungan di Salatiga semakin aktif mengadakan kegiatan seperti bersih sungai, urban farming, hingga kampanye pengurangan sampah plastik.
DLH Salatiga sering berkolaborasi dengan kelompok masyarakat untuk memperluas dampak program. Salah satu kegiatan rutin yang digemari warga adalah Car Free Day di Jl. Diponegoro, di mana warga tidak hanya berolahraga tetapi juga belajar tentang gaya hidup hijau.
Urban farming semakin diminati di Salatiga karena selain ramah lingkungan, kegiatan ini juga mendukung ketahanan pangan lokal. Warga dapat memanfaatkan lahan sempit untuk menanam sayuran dengan sistem hidroponik atau vertikultur. DLH mendukung kegiatan ini dengan memberikan bibit dan pelatihan dasar pertanian perkotaan.
Menuju Kota Salatiga yang Lebih Lestari
Salatiga memiliki modal besar untuk menjadi kota hijau yang berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari Dinas Lingkungan Hidup, masyarakat dapat mengambil peran aktif melalui langkah nyata seperti mengurangi plastik, menanam pohon, mengelola sampah, menghemat energi, dan bergabung dalam komunitas lingkungan.
Perubahan kecil dari setiap rumah akan menciptakan dampak besar bagi kota secara keseluruhan. Semangat gotong royong dan kesadaran kolektif menjadi fondasi utama untuk mewujudkan Salatiga yang lebih hijau, bersih, dan nyaman bagi generasi mendatang.
