Jangan Panik! Inilah Panduan Memadamkan Api Listrik Tanpa Bahaya
Kebakaran akibat korsleting listrik menjadi ancaman serius di berbagai daerah, termasuk Salatiga. Data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran Jakarta menunjukkan lebih dari 1.100 kasus kebakaran sepanjang 2023, dan sekitar 70% di antaranya dipicu oleh korsleting. Ini membuktikan bahwa risiko kebakaran akibat kelalaian instalasi atau peralatan listrik sangat tinggi.
Untuk itu, pemahaman tentang cara memadamkan api listrik secara aman wajib dimiliki, baik di lingkungan rumah, tempat kerja, hingga fasilitas publik. Masyarakat juga perlu mengetahui cara menangani kebakaran listrik di rumah dengan prosedur yang benar agar tidak menyebabkan cedera atau kerusakan lebih besar.
Masih banyak yang belum sadar bahwa kebakaran listrik memerlukan penanganan khusus. Salah satu kesalahan umum adalah menyiram api dengan air. Padahal, air adalah konduktor listrik. Tindakan tersebut dapat menimbulkan sengatan listrik dan memperluas penyebaran api. Edukasi terkait penanganan kebakaran kelas C ini sangat penting, terutama karena kebanyakan rumah tangga belum memiliki sistem keselamatan yang memadai.
Kenali Penyebab dan Jenis Kebakaran Listrik
Korsleting listrik terjadi ketika arus mengalir melalui jalur yang tidak seharusnya, seperti kabel rusak atau sambungan longgar. Ini bisa memicu loncatan api (arcing) dan menyebabkan kebakaran. Dalam klasifikasi kebakaran, insiden seperti ini masuk kategori kelas C, yaitu kebakaran akibat peralatan listrik bertegangan. Salah menanganinya bisa menyebabkan alat meledak atau menyetrum penangan.
Penyebab umum korsleting di rumah:
Kabel listrik tua, getas, atau terkelupas
Sambungan tidak sesuai standar keselamatan
Perangkat elektronik rusak atau terlalu panas
Penggunaan stopkontak ganda secara berlebihan
Tidak adanya pengaman seperti MCB dan ELCB
Pemahaman atas penyebab ini penting agar langkah pencegahan dapat dilakukan sejak awal. Sebab, pencegahan jauh lebih murah dan aman daripada memadamkan api saat kebakaran terjadi.
Cara Memadamkan Api Karena Korsleting Listrik
Berikut ini langkah aman dan efektif menghadapi kebakaran akibat korsleting listrik. Semua prosedur ini harus dilakukan tanpa panik dan dengan tetap menjaga keselamatan:
1. Putuskan Sambungan Listrik
Langkah pertama dan paling penting adalah mematikan aliran listrik. Cari MCB (Miniature Circuit Breaker) pada panel listrik, dan segera nonaktifkan. Ini akan memutus suplai energi ke titik api dan mencegah sengatan listrik saat upaya pemadaman dilakukan. Jangan pernah menyentuh kabel atau panel dengan tangan basah atau kaki tanpa alas.
2. Gunakan Alat Pemadam Kebakaran Listrik yang Tepat
Gunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang sesuai untuk kebakaran listrik, yaitu jenis CO₂. Jenis ini tidak menghantarkan listrik dan tidak meninggalkan residu yang dapat merusak perangkat elektronik. APAR CO₂ bekerja dengan menggantikan oksigen di sekitar api sehingga proses pembakaran berhenti.
Cara penggunaan APAR CO₂:
Tarik pin pengaman untuk membuka kunci
Arahkan selang ke pangkal api, bukan ke bagian atas
Tekan tuas, semprotkan secara menyapu dari sisi ke sisi
Pertahankan jarak sekitar 1,5 meter dari sumber api
Pastikan tidak menggunakan APAR jenis foam atau powder pada peralatan listrik yang menyala, karena berisiko merusak dan tetap menghantarkan listrik.
3. Gunakan Fire Blanket
Fire blanket atau selimut api efektif digunakan untuk kebakaran kecil, misalnya dari kabel, stopkontak, atau alat dapur bertenaga listrik. Alat ini memutus suplai oksigen dan menghentikan pembakaran secara cepat.
Langkah penggunaannya:
Ambil fire blanket dari wadahnya dan buka lebar
Pegang ujung selimut agar tangan tidak terkena api
Dekati sumber api secara perlahan dari sisi angin
Tutupi api dengan gerakan mantap dan rapat
Biarkan selama 10–15 menit agar api benar-benar padam
Fire blanket sangat efektif di dapur atau area dengan banyak perangkat elektronik kecil.
4. Jangan Gunakan Air
Hindari penggunaan air dalam segala bentuk untuk kebakaran listrik. Air menghantarkan listrik dan dapat menyebabkan sengatan fatal. Selain itu, air bisa merusak seluruh sistem kelistrikan rumah dan meningkatkan risiko kebakaran lanjutan. Gunakan hanya alat pemadam yang diperuntukkan untuk kebakaran kelas C.
Setelah Api Padam: Hubungi Pemadam Kebakaran
Walau api telah padam, langkah selanjutnya adalah menghubungi petugas pemadam kebakaran. Mereka memiliki peralatan dan keahlian untuk memastikan tidak ada titik api yang tersembunyi di balik dinding atau instalasi. Pemeriksaan lanjutan juga membantu mengetahui kerusakan pada sistem listrik dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sambil menunggu petugas, pastikan semua peralatan dicabut dan tidak ada bau terbakar di udara. Hindari menyalakan peralatan listrik atau lampu sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
Tips Pencegahan Kebakaran Listrik di Rumah
Mencegah jauh lebih baik daripada menanggulangi. Berikut beberapa upaya pencegahan agar rumah tetap aman dari kebakaran listrik:
Pastikan semua instalasi listrik memenuhi standar SNI
Gunakan jasa teknisi profesional saat memasang instalasi baru
Jangan menggunakan kabel sambungan berkepanjangan
Hindari stopkontak ganda dan colokan bertumpuk
Matikan alat listrik saat tidak digunakan
Rutin periksa kondisi kabel, saklar, dan panel listrik
Pasang MCB dan ELCB dengan daya yang sesuai
Sediakan APAR CO₂ dan fire blanket di tempat strategis
Lakukan simulasi evakuasi kebakaran secara berkala
Memadamkan api akibat korsleting listrik memerlukan penanganan khusus. Kesalahan prosedur bisa berakibat fatal. Setiap rumah dan tempat kerja sebaiknya memiliki alat pemadam yang sesuai dan pemahaman dasar tentang tindakan darurat. Gunakan APAR CO₂ atau fire blanket untuk memadamkan api dengan aman. Jangan pernah gunakan air. Setelah api padam, hubungi petugas pemadam kebakaran untuk inspeksi lebih lanjut.
Penting untuk terus meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang kebakaran listrik. Melalui pemahaman yang benar, risiko kebakaran dapat ditekan, keselamatan jiwa dan harta pun tetap terjaga.