7 Inovasi Desa Inspiratif di Indonesia yang Patut Dicontoh di Salatiga
Desa merupakan pilar penting dalam pembangunan Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Desa PDTT, per 2023 lebih dari 74.000 desa menjadi sasaran program pengembangan. Inovasi desa menjadi fokus dalam mendorong pertumbuhan inklusif, mengurangi ketimpangan, dan memperkuat ketahanan wilayah. Salatiga yang dikelilingi desa-desa potensial dapat mencontoh berbagai program inovatif dari daerah lain.
Pendekatan seperti ini mendukung pengembangan desa di Salatiga yang berorientasi pada kesejahteraan. Penerapan inovasi desa yang sukses juga membuka peluang kolaborasi jasa konstruksi lokal. Hal ini memperkuat pembangunan inovatif untuk wilayah berkembang secara terstruktur dan berkelanjutan.
Inovasi Desa yang Dapat Diadaptasi Salatiga
1. Program Desa Mandiri BPJS – Lombok Barat
Desa Kuripan Selatan memulai program BPJS mandiri yang dikelola oleh Organisasi Kesehatan Masyarakat desa. Warga mampu menanggung iuran warga lain melalui sistem gotong royong. Skema ini berhasil meningkatkan akses layanan kesehatan dan menjadi contoh program desa mandiri yang relevan bagi desa-desa di sekitar Salatiga.
2. Teknologi Tepat Guna Sumur Submersible – Bojonegoro
Desa Sugih Waras mengatasi krisis air bersih dengan sumur submersible 60 meter. Sistem ini dikelola oleh HIPPAM desa dan terbukti efektif. Solusi desa kekurangan air seperti ini cocok diterapkan di desa Salatiga yang masih mengalami keterbatasan akses air bersih.
3. Limbah Minyak Jadi PAD – Yogyakarta
BUMDes Panggungharjo mengolah limbah minyak goreng bekas menjadi bahan bakar. Program ini menambah Pendapatan Asli Desa dan mendukung inovasi desa ramah lingkungan. UMKM desa Salatiga berpotensi mengembangkan model serupa untuk mendorong ekonomi sirkular.
4. PLTMH Mandiri – Sulawesi Barat
Desa Batang Uru membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro untuk kebutuhan listrik desa. Mereka memproduksi sendiri turbin dan memasarkannya ke wilayah lain. Energi terbarukan ini relevan untuk Salatiga, terutama desa yang berada di daerah perbukitan.
5. Sertifikasi Tanah Kolektif – Program Legalitas Aset
Beberapa desa menyusun data ulang kepemilikan tanah warga. Program ini memberikan legalitas aset dan mengurangi potensi konflik. Pendekatan ini bisa diadaptasi Salatiga guna memperkuat program pemberdayaan masyarakat desa.
6. TPST Inovatif – Malang
TPST Dworowati di Desa Ngabab mengelola sampah organik dan anorganik. Pupuk kompos dan kerajinan dari daur ulang menjadi produk unggulan desa. Salatiga yang memiliki permasalahan persampahan dapat mencontoh solusi berbasis teknologi tepat guna untuk desa ini.
7. Budidaya Ikan di Irigasi – Kerinci
Desa Limok Manai memanfaatkan saluran irigasi sebagai lokasi budidaya ikan. Inovasi ini diakui dalam Bursa Inovasi Desa. Salatiga yang memiliki jaringan irigasi pertanian luas dapat mengembangkan inovasi pertanian desa Salatiga dengan pendekatan serupa.
Potensi Replikasi Program Inovatif di Salatiga
Inovasi desa yang sukses menunjukkan bahwa desa mampu berkembang melalui pendekatan partisipatif dan adaptif. Peran jasa konstruksi menjadi kunci dalam mewujudkan infrastruktur desa yang efisien.
Program inovasi desa di Salatiga perlu dirancang dengan menyesuaikan karakteristik lokal. Kolaborasi antardesa, lembaga swadaya, dan swasta dapat memperkuat ekosistem inovasi. Pengembangan UMKM desa Salatiga, pengolahan limbah desa, serta solusi air bersih untuk desa Salatiga adalah langkah awal menuju Salatiga desa mandiri.